Pengertian Menyimak, Tujuan Menyimak, dan Jenis-jenis Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa


Pengertian menyimak adalah mendengar secara terpusat dan khusus pada objek yang disimak. Arti menyimak dalam definisi menyimak yang lainnya juga dapat bermaksud menjadi suatu aktivitas yang didalamnya mencakup kegiatan mendengar terhadap bunyi bahasa, menilik dan mengidentifikasi, serta mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan yang di simak. Menyimak menurut Tarigan dalam bukunya tentang menyimak tahun 1983 bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
pengertian menyimak menurut para ahli
Image: tribunnews.com
Proses menyimak memerlukan perhatian serius agar informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Ia berbeda dengan mendengar atau mendengarkan. Perbedaan menyimak dan mendengar menurut Tarigan adalah bahwa pada kegiatan mendengar mungkin si pendengar tidak memahami apa yang didengar. Pada kegiatan mendengarkan sudah ada unsur kesengajaan, tetapi belum diikuti unsur pemahaman karena itu belum menjadi tujuan. Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa memberikan gambaran tentang kegiatan menyimak, menyimak selalu mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha untuk memahami bahan simakan. Oleh karena itu dalam kegiatan menyimak ada unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak. Penilaiannya pun selalu terdapat dalam peristiwa menyimak, bahkan melebihi unsur perhatian. Menurut Sabarti (Sabarti –at all: 1992), pengertian menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.

Jenis-jenis Menyimak

Jenis menyimak terlebih dahulu kita lihat pengklarifikasian menyimak berdasarkan beberapa bagian, diantaranya:

1. Menyimak Berdasarkan Sumber Suara
Berdasarkan sumber suara yang disimak, penyimak dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
  1. Menyimak intrapribadi atau Intrapersonal listening 
  2. Penyimak antar pribadi atau Interpersonal listening
2. Cara penyimak Bahan yang Disimak
Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat diklarifikasikan sebagai berikut:

a. Menyimak ekstensif (extensive listening)

Pengertian menyimak ekstensif adalah kegiatan menyimak tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja. jenis-jenis menyimak ekstensif meliputi:
  1. Menyimak sosial. Pengertian menyimak sosial adalah proses kegiatan menyimak yang dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial, seperti di terminal, pasar, kantor pos, stasiun, dan lain sebagainya. Kegiatan menyimak sosial ini cenderung menekankan pada status sosial, tingkatan dalam masyarakat, dan unsur sopan santun. Contoh menyimak sosial: Seorang anak jawa menyimak nasihat neneknya dengan sikap dan bahasa yang santun. Anak merupakan peran sasaran, dan nenek memiliki peran lebih utama.
  2. Menyimak sekunder. Pengertian menyimak sekunder adalah kegiatan menyimak yang terjadi secara kebetulan. Contoh menyimak sekunder yaitu jika seseorang sedang membaca di kamar, ia juga mampu mendengar percakapan di luar sana, suara televisi, suara siaran radio, dan lain sebagainya. Suara tersebut dapat didengar pembelajar namun suara lain tersebut tidak mengganggu si pembelajar.
  3. Menyimak estetik. Menyimak estetik disebut juga menyimak apresiatif. Pengertian menyimak estetika adalah kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati sesuatu. Contoh menyimak estetik misalnya menyimak pembacaan puisi, cerita, syair lagu, rekaman drama, dan sebagainya. Kegiatan menyimak estetik lebih menekankan aspek emosional si penyimak seperti ketika menghayati dan memahami pembacaan puisi. Pada menyimak estetik, emosi penyimak akan tergugah, sehingga timbul rasa senang pada puisi yang dibacakan. Contoh menyimak estetik lainnya seperti pada pembacaan cerita pendek.
  4. Menyimak Pasif. Pengertian menyimak pasif adalah kegiatan menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa upaya sadar. Contoh menyimak pasif misalnya dalam kehidupan sehari-hari seseorang yang tidak bisa bahasa daerah namun karena ia telah mendengar bahasa daerah tersebut dalam dua atau tiga tahun maka akhirnya ia paham bahkan mahir dalam bahasa daerah. Kemahiran dalam menggunakan bahasa daerah itu merupakan hasil menyimak pasif. Pada umumnya kegiatan menyimak pasif itu terjadi secara kebetulan dan dengan ketidaksengajaan.
b. Menyimak Intensif
Pengertian menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan ketentuan, penuh perhatian dan ketelitian sehingga orang yang menyimak memahami secara mendalam. Ciri-ciri menyimak intensif adalah:
  1. Menyimak intensif ialah menyimak pemahaman. Pengertian pemahaman ialah proses memahami suatu objek. Pemahaman dalam menyimak merupakan proses memahami suatu bahan simakan. Pada dasarnya orang melakukan kegiatan menyimak intensif dengan tujuan untuk memahami makna yang disimak secara baik. Pemahaman merupakan hal terpenting. Berbeda dengan menyimak ekstensif, karena menyimak ekstensif lebih menekankan pada hiburan, kontak sosial, ketidaksengajaan, dan lain sebagainya. Prioritas menyimak intensif adalah memahami makna pembicaraan.
  2. Menyimak intensif memerlukan konsentrasi tinggi. Pengertian konsentrasi adalah memusatkan semua gejala jiwa seperti perasaan, ingatan, pikiran, perhatian, dan lainnya terhadap satu objek. Kegiatan menyimak intensif memerlukan pemusatan gejala jiwa tersebut secara menyeluruh terhadap bahan yang disimak. Agar penyimak dapat melakukan konsentrasi yang tinggi, maka perlu dilakukan beberapa cara, diantaranya: (a) menjaga agar pikiran tetap fokus, (b) perasaan tenang, (c) perhatian terpusat pada objek yang disimak. Penyimak harus menghindari hal yang menggangu kegiatan menyimak baik dari luar atau dari dalam diri.
  3. Menyimak intensif ialah memahami bahasa formal. Bahasa formal ialah bahasa yang digunakan dalam situasi formal. Yang dimaksudkan dengan situasi formal ialah situasi komunikasi resmi. Misalnya, ceramah, pidato, diskusi, berdebat, temu ilmiah dan lain sebagainya. Bahasa yang digunakan dalam ceramah ilmiah, temu ilmiah, atau diskusi ialah bahasa resmi atau bahasa baku. Bahasa baku lebih menekankan makna.
  4. Menyimak intensif yang diakhiri dengan mereproduksi bahan simakan. Pengertian reproduksi adalah kegiatan mengungkapkan kembali materi yang sudah dipahami. Untuk mereproduksi dapat dilakukan secara (1) berbicara (lisan) dan (2) menulis (tulis, mengarang). Kegiatan reproduksi dapat dilakukan setelah proses menyimak. Fungsi dari reproduksi itu sendiri adalah (1) mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan berbicara, (2) mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan mengarang atau menulis, (3) mengetahui kemampuan daya serap seseorang yang telah menyimak. (4) mengetahui tingkat pemahaman seseorang tentang bahan materi yang telah disimak.
Menyimak intensif meliputi:
  1. Menyimak kritis. Pengertian menyimak kritis adalah kegiatan menyimak yang dilakukan secara sungguh-sungguh untuk dapat memberikan penilain secara objektif, menentukan kebenaran, menentukan keaslian, serta menentukan kelebihan dan kekurangannya. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyimak kritis adalah (a) mengamati tepat atau tidaknya ujaran pembicara, (b) mencari jawaban atas pertanyaan "mengapa menyimak?", yaitu apakah penyimak mampu membedakan antara opini dan fakta di dalam bahan simakan? Apakah penyimak mampu mengambil kesimpulan dari hasil menyimak? Apakah penyimak mampu menafsirkan makna idiom, majas, dan ungkapan dalam kegiatan menyimak.
  2. Menyimak introgatif. Pengertian menyimak interogratif adalah kegiatan menyimak dengan tujuan mendapatkan informasi melalui cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut. Kegiatan menyimak interogratif bertujuan untuk (a) mendapatkan sejumlah fakta dari sumber informasi, (b) mendapatkan ide baru yang kemudian dapat dikembangkan menjadi sebuah wacana lain yang menarik, (c) mendapatkan informasi tentang keaslian dari bahan yang disimak.
  3. Menyimak eksploratif. Pengertian menyimak eksploratif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan secara penuh perhatian guna mendapatkan informasi yang baru. Setelah selesai menyimak, penyimak eksploratif akan (a) menemukan gagasan/ide baru. (b) menemukan informasi baru sekaligus memberikan informasi tambahan dari bidang tertentu, (c) menemukan topik-topik baru yang kemudian dapat dikembang pada masa selanjutnya, (d) menemukan unsur bahasa yang bersifat baru.
  4. Menyimak kreatif. Pengertian menyimak kreatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan kretifitas dan daya imajinasi pembelajar. Kreativitas penyimak dapat dilakukan dengan cara (a) menirukan lafal atau bunyi bahasa daerah atau bahasa asing, misalnya bahasa belanda,  bahasa Inggris, bahasa Jerman, bahasa jawa, bahasa sunda, dan lainnya, (b) mengemukakan gagasan yang sama dengan pembicara,  namun dengan pilihan kata dan struktur yang berbeda, (c) membangun kembali atau merekonstruksi pesan yang telah disampaikan penyimak, (d) menyusun petunjuk-petunjuk atau nasihat berdasar materi yang telah disimak.
  5. Menyimak konsentratif. Pengertian menyimak konsentratif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan secara penuh perhatian guna memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi yang disimak. Kegiatan menyimak konsentratif bertujuan untuk (a) mengikuti petunjuk-petunjuk, (b) mencari hubungan antar unsur dalam menyimak, (c) mencari hubungan kualitas dan kuantitas dalam komponen, (d) mencari butir-butir informasi penting dalam kegiatan menyimak, (e) mencari urutan penyajian dalam bahan menyimak, dan (f) mencari gagasan utama dari bahan yang telah disimak.
  6. Menyimak selektif. Pengertian menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan secara terfokus dan selektif guna mengenal bunyi-bunyi asing, suara dan nada, bunyi-bunyi homogen, frasa-frasa, kata-kata, bentuk-bentuk, dan kalimat-kalimat bahasa yang dipelajarinya. Menyimak selektif memiliki ciri-ciri tertentu sebagai pembeda dengan kegiatan menyimak yang lain. Adapun ciri menyimak selektif ialah: (a) menyimak dengan saksama untuk menentukan pilihan pada bagian tertentu yang diinginkan, (b) menyimak dengan memperhatikan topik-topik tertentu, (c) menyimak dengan memusatkan pada tema-tema tertentu.
Tujuan Menyimak

Tujuan menyimak adalah untuk dapat menangkap serta memahami pesan, ide, dan gagasan yang terkandung pada bahasa atau materi simakan. Maka, tujuan menyimak adalah sebagai berikut:
  1. Menyimak memperoleh atau mendapatkan fakta
  2. Untuk mengevaluasi fakta
  3. Untuk menganalisis fakta
  4. Untuk mendapatkan inspirasi
  5. Untuk menghibur diri atau mendapatkan hiburan
Tujuan menyimak berdasarkan Tidyman & Butterfield membedakan menyimak menjadi:
  1. Menyimak sederhana
  2. Menyimak diskriminatif
  3. Menyimak santai
  4. Menyimak informatif
  5. Menyimak literatur
  6. Menyimak kritis
Taraf aktivitas penyimak
Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan:
  1. Kegiatan menyimak bertaraf rendah
  2. Kegiatan menyimak bertaraf tinggi
Hakitat menyimak tentunya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, selebihnya hanya mendengar saja. Untuk hakikat menyimak terlihat jelas dari perbedaan antara menyimak dan mendengar, dan hal itu tentu berdasarkan cara yang dilakukan, apakah seseorang tersebut hanya mendengar saja atau ada hal yang ingin ditangkap sesuai dengan tujuannya, maka jika ada hal yang ingin diperoleh berupa informasi itulah hakikat menyimak.

Demikian meteri menyimak dengan penjelasan tentang pengertian menyimak, tujuan menyimak, dan jenis-jenis menyimak. Semoga penjelasan ini dapat menambah wawasan seputar definisi menyimak. Lihat juga referensi materi menyimak dalam artikel lainnya.

Pengertian Menyimak, Tujuan Menyimak, dan Jenis-jenis Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Site Administrator